Tuesday, December 29, 2015

JALAN SANTAI

TEACHHERS' DAY



the activities of the teachers
One of the activities carried out by the Board of UPTD Cisurupan arrowroot, including holding a leisurely stroll by rote journey through the river, paddies, and orchards and across the suspension bridge. Although   activity was not impressive luxury, but can generate full activity with simplicity, though tired, thirsty or streaming sweat remains memorable and loving, because it is not through a path full of air pollution.






walking, looking down the possibility of something harmful, or find something is missing or want to find identity as a teacher, or contemplating personal life that are increasingly weaker in all activities.





Steep road a lot of sharp rocks, slippery roads and steep, exhausting and enjoyable the trip.

Tuesday, December 1, 2015

My hero's day

My hero’s day
Everyone who performs positive activities, they called a hero, which is useful for their life, respectively. Farmers are heroes who cultivate fields and rice paddies that produce a variety of household goods, such as vegetables including carrots, radishes, tomatoes, red peppers, garlic, onion, cabbage, rice, cassava, banana etc. From these plants there into processed foods and some have become drug, all production is sent to big cities throughout Indonesia. Dad is the hero who protects, preserve, care for and attention to the whole family to meet the needs of food, clothing, housing, health, education, marriage. The fates of life are concerned.
Mother, was the hero of the household for her husband, her son, and the rest of her husband's property. Laments the mother began to conceive of the fetus, childbirth, care for, feed, educate the children, all work performed by mothers run unconditionally, under any circumstances a protector dare leave work alone, such as when a family was breakfast, lunch until Favors , suddenly a baby crying, or remove dirt, for the convenience of the baby. We realize that the struggle of a mother is so great and noble, companions of the Prophet Muhammad SAW asked Rosululloh SAW, to whom the Prophet Yes, if a benefit? Rosulloh said your mother up three times, and then to your father.
Artisan give birth in the countryside, is a hero who set up and maintain when there is a birth, a thankless job, did not recognize the time and weather, without a vehicle, he is willing to sacrifice to save the baby and mother. Although paid in rice and money makeshift lunch box.
Kyai, Ustadz, Ustadzah, Ulema, are selfless heroes day, night, morning, he was willing to sacrifice to educate his students, to prepare the younger generation good and moral religion, for the salvation of the world and the hereafter. Let us ponder for a moment when a mother has given birth to a son, who was called theologian, when the celebration of the birth of the called theologian, when the mother and father do not understand the religion then entrusted to the clergy, when the celebration of a marriage being called scholars, when the celebration of the Hajj were called theologian, even when no one died either from among high-ranking officials, regular officers, the people, rich or poor, the first call is a theologian or in sundaes’ familiar is Alim Ulama.
If this world without Ulama, life would be chaotic; all forms of crime will emerge from various circles, to kill each other, lifting the ignorant leader who has no religious basis within himself.
Teachers are heroes who contributed in preparing generation, to educate young to own science and technology to be carried out within the community, to establish a caliphate in Indonesia motherland, to create, cultivate beneficial to human life.
When a mother or father has a child who cannot read, write, speak, calculate, know and understand the history of Indonesia, which contains the national struggle, leaders and Indonesia nation. So the first step made by a teacher to understand the character of each student, educate and train, motivate, introduce, and directs that the child is able to know, interested, excited, and understand new life in a classroom environment.
As difficult as it faced a non-civil servant teachers or civil servants, they are faced with patience though many students are less pleasant. Laments faced many challenges, and the energy released by a teacher.  A teacher does not think of himself, his family but also for students, so that a student who has the ability to communicate with the social environment in schools. Although the teacher called a hero without merit, but struggle to challenging both of the parents, the community, government, and politics and from the students themselves, in spite of the struggle which is considered unusual but full responsibility for shaping the younger generation which has the nation's character is immoral, is useful for the nation Religion and State.



Every person who has the task based on the position and status of each others .So, they deserve the title of hero, both in his family, his people, patients, passengers, his pupil. Employees, or subordinates. So hopefully useful

Monday, November 30, 2015

siapa yang menciptakan Alloh swt



siapa yang menciptakan Allah swt
 
"Siapa yang menciptakan Allah?" Pemuda Ini Menjawab hingga Atheis tak berkutik
 Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa... Pertanyaan atheis itu adalah: 1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?? 2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.... 3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api?? Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda. Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis : 1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu.. "Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??
" Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??
 3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka?? Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...
 Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya.. Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah... Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

fakta di balik Adzan Sholat Subuh



Fakta Dibalik Adzan Sholat Subuh
the basic human in our life for the future in the world and hereafter

 Sholat subuh adalah sholat fardhu yang rakaatnya paling sedikit dan waktu pelaksanaannya dikala fajar. Memang sholat subuh ini paling berat dibandingkan sholat lainnya. Hal ini karena sebagian besar umat muslim saat waktu sholat subuh masih terlelap dalam tidurnya, bahkan ada yang baru tidur. Maka dari itu, dalam adzan sholat subuh disematkan satu kalimat yang tidak ada di adzan sholat fardhu lainnya yang memiliki arti "sholat itu lebih baik daripada tidur". Tapi tak hanya itu, ternyata dibalik sholat subuh yang waktunya saat fajar itu menyimpan rahasia yang tidak semua orang tau Ketika adzan subuh terdengar, sebaiknya kita segera bangun dan melaksanakan solat subuh. Karena puncak seseorang terkena serangan jantung adalah pukul 6 pagi sampai 12 siang. Ini karena adanya peningkatan tegangan saraf simpatis dan penurunan tegangan saraf parasimpatis. Hal itu dibuktikan melalui studi yang dilakukan oleh MILIS, studi GISSI 2, dan studi lain dianggap falid di dunia. Tegangan saraf simpatis yang meningkat akan menyebabkan tekanan darah meningkat, denyut jantung lebih kuat, dan sebagainya. Sebaliknya pada waktu itu pula terjadi penurunan saraf parasimpatis yang menyebabkan tekanan darah turun, denyut jantung melemah, dan sebagainya. Semua ini terjadi pada manusia. Hal ini menurut ilmu kesehatan sangat aneh, karena semua itu dapat terjadi walaupun kita sedang tertidur dan terjadi pada semua manusia di segala usia. Penelitian mengenai hal ini dilakukan oleh Furchgott dan Zawadsky pada tahun 1980. Mereka mengeluarkan kelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang diselidikinya. Pada pembuluh darah yang normal yang sel dinding bagian dalamnya tidak dibuang jika ditetesi zat kimia Aseltikolin akan melebar. Inilah yang membuat aneh karena ketika dibuang sel dindingnya dan ditetesi Aseltikolin tidak melebar. Setelah hal itu diketahui, muncullah berbagai penelitian dengan salah satu penelitian berhasil adalah penelitian yang dilakukan oleh Ignarro dan Murad. Mereka menemukan terdapat zat yang ada disana yaitu zat NO (Nitrik Oksida). Oleh karena penemuannya ini, Furchgott, Ignarro, dan Murad mendapat penghargaan Nobel di tahun 1998. Nitrik Oksida ini berfungsi untuk mencegah darah membeku dengan cara mengurangi sifat menempel satu sama lain pada trombosit darah kita. Baca : Telur goreng ini mengeluarkan darah setelah diperdengarkan ayat ruqyah Hal ini pun dapat dilakukan dengan pemanasan kecil. Yaitu mengambil wudhu, melaksanakan sholat subuh pada waktunya, terlebih jika ditambah dengan berjalan menuju masjid, itu akan sangat baik. Juga karena hal ini dapat mencegah gangguan kardiovaskular. MasyaAllah, setelah ribuan tahun ternyata inilah yang membuat adzan sholat subuh itu berbeda dengan adzan sholat lainnya dan inilah manfaat dari melaksanakan sholat subuh tepat pada waktunya.


http://s.kaskus.id/images/2013/11/09/4994960_20131109013919.jpg

Monday, October 26, 2015

PROPOSAL KEGIATAN EXTRA KULIKULER

BAB 1
PENDAHULUAN

A.  LANDASAN

1.   Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah.
3.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan.
4.   Dasar Standarisasi Pengembangan Diri Ekstrakurikuler yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 yang memberi arah pengembangan Diri Ekstrakurikuler di sekolah dan di luar sekolah.

B.  PENGERTIAN
     Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai  bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling  berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
    Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat diselenggarakan oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.


   C. TUJUAN
      1. Tujuan Umum
            Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,  minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
      2.   Tujuan Khusus
            Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:
            a.  Bakat
            b.  Minat
            c.   Kreativitas
            d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
            e.  Kemandirian
            f.  Kemampuan kehidupan keagamaan
            g.  Kemampuan sosial

            D.  RUANG LINGKUP
      Pengembangan diri meliputi dua komponen:
  1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
a.  kehidupan pribadi
b.  kemampuan sosial
c.  kemampuan belajar
  1. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:
a.  kepramukaan
b.  latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja
c.  seni, olahraga, cinta alam
d.  keagamaan
E.  BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan  pengembangan diri dapat dilakukan sebagai berikut.
1.      Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
2.      Spontan, adalah kegiatan  tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
3.      Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:   berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
4.      Terprogram, adalah kegiatan  yang dirancang secara khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual,  kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba keberbakatan/prestasi, seminar, workshop, bazar, dan kegiatan lapangan. 
5.      Pengkondisian, adalah pengadaan sarana yang mendorong terbentuknya perilaku terpuji.



 BAB II
PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRA KURIKULER 
  1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.  
  1. Visi dan Misi

a.   Visi
      Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik  yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
b.   Misi
1)   Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sebagai kegiatan pengembangan diri di luar mata pelajaran
2)   Menyelenggarakan kegiatan di luar mata pelajaran dengan mengacu kepada kebutuhan, potensi, bakat dan minat peserta didik.
      3.   Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
a.   Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik
b.   Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c.   Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

.
4.   Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a.   Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik secara individual.
b.   Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c.   Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d.   Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang mengembirakan dan menimbulkan kepuasan peserta didik.
e.   Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f.    Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
5.   Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
a.      Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR).
b.      Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
c.       Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, keagamaan.
d.      Kegiatan lapangan, meliputi kegiatan yang dilakukan di luar sekolah berupa kunjungan ke obyek-obyek tertentu.

      6.   Format Kegiatan
            a.   Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
            b.   Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti sekelompok peserta didik.
            c.   Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.
            d.   Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau  sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.


B. PERENCANAAN KEGIATAN
      Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur:
1.   Sasaran kegiatan
2.   Substansi kegiatan
3.   Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasiannya
4.   Waktu dan tempat
5    Sarana dan pembiayaan
C.  PELAKSANAAN KEGIATAN
1.   Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh Guru, konselor dan tenaga kependidikan di madrasah.
      2.   Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan.
D.  PENILAIAN KEGIATAN
      Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah oleh pelaksana kegiatan.         
E.  PELAKSANA KEGIATAN
      Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau  tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan untuk kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.         
F.   PENGAWASAN  KEGIATAN
      1.   Kegiatan ekstra kurikuler di madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
      2.   Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:
            a.  interen, oleh kepala madrasah.
            b.   eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud. 
      3.   Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler di madrasah.


KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
PALANG MERAH REMAJA
MTS. DARUL HUDA

I.       PENDAHULUAN
Palang Merah Remaja merupakan kegiatan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah yang mengandung pendidikan, dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan praktis dengan tujuan untuk lebih menanamkan solidaritas kemanusiaan, memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kegiatan ini merupakan juga salah satu cara untuk mendukung sistem ketahanan sekolah yang berwawasan nasional, cinta tanah air dan menunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Tujuan dan cita-cita mulia Palang Merah Remaja akan dapat terwujud dengan melaksanakan program latihan dan pembinaan terhadap anggota-anggota PMR. Hal ini dituangkan dalam Program Rutin Tahunan PMR Mts Darul Huda.
II.     DASAR PEMIKIRAN
1.   Keputusan Menteri Pendidikan No. 0323/U/1978, tanggal 28 Oktober 1987 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
2.   Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 129/C/Kep N 81, tanggal 8 Agustus 1981 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Kesiswaan bagi siswa SMP dan SMP dalam lingkungan Pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui usaha meningkatkan Ketahanan Sekolah.
III.    SASARAN
         Peserta didik menjadi generagi yang Peduli sesama, terampil, mandiri, berjiwa optimal.
IV.    SUBSTANDI KEGIATAN
1.      Penerimaan dan Pelatihan Anggota Baru
2.      Latihan Rutin Pekanan
3.      Latihan Dasar Kepemimp
4.      Lomba Tingkat Sekolah
5.      Kegiatan PMI Cabang
6.      Latihan gabungan
7.      Buka Puasa Bersama
8.      Rapat Pengurus
9.      HUT PMR
10.  Jambore PMR

V.     PESERTA KEGIATAN
         Peserta didik yang masih aktif di PMR Mts Darul Huda tahun 2013.
VI.    ANGGARAN DANA
1.   LDK PMR                                       Rp.   1.689.000,-
2.   Lomba PMI se Kab. Garut              Rp.      720.000,-
3.   Lomba PMI se Kecamatan              Rp.      825.000,-
4.   Lomba PMI                                      Rp.      720.000,-
5.   Kegiatan Rutin PMR sekolah          Rp .  2.320.000,-
6.   Latihan gabungan (4 sekolah)          Rp.   2.050.000,-
7.   HUT PMR                                       Rp.   1.800.000,-
8.   Jambore PMR                                  Rp.   5.000.000,-

VII.  SUMBER DANA
1.      BOP
2.      BOS
3.      Sumbangan masyarakat (Donatur Orang tua)
4.      PMI

Pembina PMR (Putra)                                                       Pembina PMR (Putri)

Agus Syamsu Rijal, S.Pdi                                                             Putri
Mengetahui,
Kepala Mts Darul Huda

\
Deden Maoludin, S.Pdi