Tuesday, October 20, 2015

TAHUN BARU ISLAM 1437 H.



HIJRAH
Assalamu’alaikum wr.wb, salam ukhuah islamiyahnya he
                Puja puji selalu tercurah limpahkan kepada Allohu robbul ‘izzati yang telah menancapkan keimanan yang hakiki dalam hati sanubari. Taklupa solawat beserta salam selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin
                Nabi Musa as bangga dengan tongkatnya, Nabi Sulaiman bangga dengan cincinnya, Sayyidina Ali bangga dengan Zulfikharnya, dan saya bangga dengan artikel yang bertemakan “hijrah” , mengapa saya mengambil tema tersebut, sebagaimana orang-orang berambut pirang mengatakan :”the best thinking is relevant situation, sekarang tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2015 adalah tahun baru Hijriah 1437, tahun kemenangan islam, jadi pantaslah saya mengambil tema tersebut karena sesuai dengan muqtadhol hal dan muqtadhol maqomnya.
                Lalu timbul pertanyaan, apakah hijrah itu? Hijrah dalam arti bahasa adalah berpindah, perpindah dari suatu tempat ketempat lainnya. Sebagaimana yang telah di contohkan oleh Baginda Rasululloh saw beserta para sohabatnya , mereka melakukan hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Namun maksud hijrah disini adalah hijrah menurut Syara’,sebagaimana yang telah di sabdakan Baginda Rasululloh saw yang artinya
berpindah dari larangan Alloh menuju perintah Alloh swt”
                Maka tak payahlah kita berhijrah dari Indonesia ke Mekkah, berhijrah dari Indonesia ke Madinah. Lalu akan timbul pertanyaan, bagaimanakah cara kita berhijrah di zaman sekarang ini?
Raja Abdulloh Bin Abdul Aziz Assu’udi menegaskan kepada kita bahwa sanya kita harus berhijrah dari 4 gerbang menuju 4 gerbang lainnya. Inilah yang menjadi garapan kita sekaligus sebagai cara hijrah di zaman sekarang.
1.       Berhijrah dari perpecahan menuju persatuan
Saya sangat bersedih hati akan nasib umat islam di dunia yang diporakporandakan oleh politik yahudi la’natulloh ‘alaih. Kita lihat Negara-negara timur Tengah, mulai dari Afganistam, Libya, Mesir, Syuria, Yaman dan lain sebagainya. Sangat ironis!! Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam tapi kenapa Manokwari sanggup mencetuskan sebagai kota inzil. Kenapa ada kabupaten yang di pimpin oleh kafir? Kenapa ada provinsi yang di pimpin oleh kafir? Kenapa itu semua dapat terjadi? Itu karena dalam tubuh umat islam krisis persatuan.
Maka dari itu marilah kita berhijrah dari perpecahan menuju persatuan, ingatlah dahulu leluhur kita adalah pemegang peradaban dunia. Mereka adalah samudera kejayaan, mereka menjadi penggalan Ar-rohman. Pada malam hari umat kita adalah umat yang paling khusuk dalam beribadah, dan pada siang hari umat kita adalah tentara yang berani dan tak terkalahkan, dahulu umat kita sangat berwibawa dan disegani, bahkan ¼ dunia pernah kita kuasai. Karena apa? Karena adanya persatuan. Sebuah kata mutiara mengingatkan saya yang artinya “persatuan adalah pangkal kesuksesan”
Maka dari itu yo kita selaku umat islam marilah laa ilaha illalloh muhammadarrosululloh. Alloh swt pun berfirman dalam surat ali-imron ayat 103 yang artinya “berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Alloh”.
2.       Berhijrah dari kebodohan menuju ilmu pengetahuan
Karena kurangnya ilmu, banyak manusia yang bercampur di lumpur-lumpur dosa, banyak manusia yang berkecimbung di dunia kemaksiatan. Pantaslah nabi bersabda yang artinya “kebodohan adalah pangkal kesalahan.
Bagaimana kita ingin berjuang apabila tidak memiliki ilmunya, jangan sampai ada keberanian tanpa di dasari ilmu. Karena bagaikan lampu tanpa listrik, sampai kapanpun tidak akan pernah menyala.
Ingatlah saudara, dahulu leluhur kita telah memberikan kontribusi yang amat besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Kita kenal Ibnu Sina di bidang kedokteran, Ibnu Batutah di bidang pelayaran, Ibnu Farubi dan Al-Ghozali di bidang pemikiran dan al-jabar di bidang perhitungan. Namun setelah 200 tahun terakhir, setelah hancurnya Baitul Hikmah di Bagdag, setelah hancurnya Cordoba di Spanyol, tidak ada lagi konstribusi umat islam di bidang ilmu pengetahuan. Maka dari itu marilah kita rebut kembali ilmu-ilmu pengetahuan yang telah dicuri Negara-negara barat. Marilah kita rampas kembali kejayaan yang pernah di rebut oleh mereka.
3.       Berhijrah dari rasa takut menuju keberanian
Percuma banyak ilmu jika tidak ada keberanian. Lagi-lagi sejarah mengingatkan kepada kita bahwa kita kenal Kholid bin Walid pedang Alloh, panglima perang yang tak terkalahkan, kita kenal Sayyidina Hamzah Assadulloh sang singa Alloh, kita kenal Umar Bin Khotob seorang pemimpin yang tegas, kita kenal Sayyidina Ali bin Abi Thalib seorang pemuda yang berani. Mereka mengajarkan kepada kita bahwa kita janganlah menjadi seorang yang penakut, pengecut dan pecundang dalam islam, tapi rela mati demi tegaknya agama.
4.       Berhijrah dari pelit menuju dermawan
Pada situasi zaman sekarang ini , kita membutuhkan Siti Khodijah-Siti Khodijah modern, sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa Siti Khodijah adalah srikandi pertama yang berjuang menghabiskan hartanya demi tegaknya agama. Pantaslah Nabipun bersabda yang artinya “tidak akan tegak suatu agama kecuali dengan ilmu”.
Maka dari itu marilah kita berikan sebagian harta di jalan Alloh swt.
Mungkin sekian pemaparan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf ababila ada kesalahan, mudah-mudahan ada manfaatnya khususnya bagi diri sendiri dan umumnya untuk kita semua, aamiin.

Catatan
Di sunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Rasulullah saw bersabda “ puasa yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah bulan Muharram”.
Terutama puasa tanggal 9 (Tasuu’a) dan 10 (‘Asyura) Muharram. Minimal tanggal 10 saja
puasa hari ‘Asyura (10 muharram), aku berharap kepada Alloh agar menghapus dosa setahun yang lalu”
Tahun ini 2015, insyaAlloh bertepatan hari KAMIS dan JUMAT 22 & 23 Oktober 2015.
Semoga Alloh memudahkan.





0 comments:

Post a Comment