By Nisa Nur alfiani
Pemuda adalah bibit bibit bangsa. Keberhasilan
bangsa terdapat pada kegigihan pemuda.Indonesia telah membuktikannya dengan
adanya hari sumpah pemuda sebagai bentuk apresiasi terhadap kegigihan mereka.
Pemuda adalah
semangat bagi kemajuan teknologi serta perekonomian bangsa. Seorang pemuda
harus ditanamkan rasa bangga serta memiliki pada negaranya. Demi kemajuan
bangsa dan negara.
“sesungguhnya
pemuda adalah yang mengatakan ini saya,bukan yang mengatakan ini bapak
saya”kata mutiara tersebut harus ditanamkan pada pemuda.karena jika
menginginkan kemaslahatan bersama harus didasarkan pada pendirian yang teguh.
Kerusakan mental pada usia dini telah merusak mental pada anak seperti contoh
pada kasus LGBT.kasus tersebut telah banyak merugikan baik dari segi mental
anak atau kemajuan bersosialisasi serta kemajuan bangsa karena mereka adalah
bibit pemuda pemudi yang akan mengharumkan nama Indonesia dikancah
internasional. MAHASISWA masuk dalam kancah dunia politik merupakan
sesuatu yang sangat baik jika memang dimaksudkan untuk berperan dalam
pengawasan, pengabdian dan memberi dampak positif terhadap bangsa dan negara.
Dilihat kembali dalam sejarah, dasar perubahan khususnya pada dunia politik
hampir selalu dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa terbukti mampu menjadi
pelopor dalam sejarah Bangsa. Contohnya peran mahasiswa dengan kemahirannya
dalam menjalankan fungsi sebagai kelompok penggagas perubahan, mahasiswa telah
berhasil melumpuhkan rezim orde baru dan membawa Indonesia ke dalam suatu era
yang saat ini sedang bergulir, yakni era reformasi. Oleh karena itu, pendidikan
politik secara formal dan informal dinilai sangat penting bagi mahasiswa.
Seharusnya mahasiswa juga tidak
cukup kalau hanya menjadi praktisi intelektual akademisi yang hanya duduk sambil
mendengarkan dosen didalam forum perkuliahan, hanya berkutat pada dunia
perkuliahan, lebih dari pada itu mahasiswa seharusnya dituntut untuk berperan
dalam agen perubahan (agent of change) dan “social control” yang terjadi di
sekitarnya. Masa depan negeri ini membutuhkan keterlibatan mahasiswa dalam
berbagai hal dengan pemikiran-pemikiran cerdasnya dan kegiatan-kegiatan
intelektual yang dilakukan.
Mahasiswa seharusnya perlu
berperan aktif lebih banyak lagi dalam berbagai persoalan, terutama menyangkut
pesoalan bangsa. Fungsi kontrol perlu ditunjukkan oleh mahasiswa. Karena peran
mahasiswa sangat diharapkan oleh masyarakat, tak berlebihan jika banyak harapan
yang dipikul oleh mahasiswa. Sebab dalam kerangka sosial mahasiswa mempunyai
peran dan fungsi yang cukup penting. Mahasiswa di sini diharapkan berperan
sebagai agen pengawasan (agent of control) dan agen dalam menuju perubahan ke
arah yang lebih baik.
Mahasiswa berpolitik tak melulu
dilakukan selayaknya orang-orang politik dengan masuk partai tertentu, dalam
masa belajar pun kita juga dapat berlatih untuk mendalami politik dengan
berorganisasi. Sudah selayaknya kita lihat bahwa kualitas mahasiswa yang
berorganisasi biasanya akan lebih baik bila dibandingkan dengan mahasiswa yang
tidak ikut berorganisasi. Karena mahasiswa yang berorganisasi, mereka akan
mendapatkan ilmu yang lebih di dalam organisasi tersebut. Banyak hal yang
dipelajari di dalam organisasi tetapi tidak didapatkan di forum perkuliahan. Di
sinilah letak kelebihannya mahasiswa ikut berorganisasi.
Tetapi banyak pula mahasiswa yang
malas berorganisasi. Karena mereka takut seandainya berorganisasi akan
terganggu kuliahnya. Padahal di organisasi, kesempatan untuk mengabdi sangat
terbuka. Tidak mengherankan bila yang sibuk di organisasi berdampak pada
penyelesaian tugas kuliah. Ada juga yang mampu menyelesaikan tugas kuliah
sesuai dengan schedule. Namun semua itu juga tergantung minat dan keteguhan
mahasiswa itu sendiri.
Peran dan pengabdian mahasiswa
dalam pengawasan (agent of control) berbagai kebijakan pemerintah dapat di
wujudkan dengan membangun organisasi/kelompok/aliansi yang berperan mengawasi
dan memberi masukan pada saat perumusan suatu kebijakan pemerintah, ikut
bersama-sama mengawasi implementasi kebijakan yang telah dilakukan, dan mengawasi
sekaligus mengevaluasi efektivitas saat pelaksanaan kebijakan dan manfaatnya
bagi masyarakat.
Masalah utama kurangnya kesadaran
berpolitik di kalangan mahasiswa adalah karena cukup kurang adanya contoh
perilaku baik, terbuka, berjuang penuh demi bangsa dan negara pada elit-elit
politik. Namun mudah-mudahan dengan masuknya mahasiswa ke dalam suatu
organisasi/lembaga sosial kemasyarakatan, dapat menjadi batu loncatan kesadaran
mahasiswa dalam perannya ikut memberi solusi dalam berbagai masalah bangsa untuk
mencapai suatu kemakmuran.
Banyak peran yang dapat dilakukan
seorang mahasiswa sebagai kaum Intelektual di dalam suatu organisasi. Dapat
juga membuka pikiran untuk mengetahui tujuan menjadi mahasiswa yang Intelektual
agar menjadi agen perubahan dan agen pengawasan dalam pengabdian demi
kepentingan rakyat. Pertanyaannya apakah saat kuliah, hanya diperuntukkan untuk
mencari ilmu demi modal kelak kerja semata lantas pengabdian terhadap negara
dikesampingkan begitu saja?
Gerakan berpolitik mahasiswa saat
ini kerap ditunjukkan dengan gerakan suatu aksi dengan turun ke jalan. Dalam
melakukan gerakan tersebut, kepedulian mahasiswa akan masalah dan situasi
politik harus bertumpu pada idealisme kerakyatan, yaitu mengkritisi peran atau
kebijakan penguasa yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat dengan memberikan
solusinya. Maka dari itu, pengabdian tidak harus menunggu selesainya kuliah.
Memperjuangkan kepentingan rakyat dan negara ketika masih kuliah, merupakan
bagian dari pengabdian sebagai tindakan kepedulian mahasiswa akan berbagai
masalah bangsa dan polemik politik. Jadi pengabdian bukan hanya mengajar
seperti guru atau semacamnya. Melainkan terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat
bagi kepentingan rakyat jelas bagian dari suatu pengabdian.
Namun banyak juga anggapan apakah
gerakan turun ke jalan yang selama ini sering dilakukan oleh mahasiswa, timbul
karena dorongan idealismenya sendiri demi kepentingan rakyat ataukah hanya
suruhan golongan tertentu untuk kepentingan golongan tersebut?
Sebagai generasi yang tingkat
pendidikannya tinggi, semestinya mahasiswa diharapkan harus dan sewajarnya ikut
berperan sebagai pengontrol (agent of control) dinamika perjalanan bangsa.
Mahasiswa harus perperan ikut mengawasi untuk memastikan dinamika politik
menjurus ke arah yang sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Hal inilah yang
kemudian seharusnya menjadi kesadaran bagi para mahasiswa agar mau peduli dalam
kancah perpolitikan dan peduli akan kemajuan tanah air.
Bilamana selama ini banyak
tindakan anarkis yang dilakukan saat mahasiswa melakukan aksi turun ke jalan,
seharusnya janganlah selalu menuduh bahwa kelakuan tersebut merupakan tujuan
selanjutnya sesaat setelah aksi bersuara membela kepentingan rakyat. Bisa saja
mereka berbuat semacam itu karena adanya provokasi, adanya penyusup, tunggangan
golongan terntentu (seperti penjelasan tadi), atau bisa juga terbawa emosi.
Diharapkan mahasiswa sadar bahwa saat ini musuh mereka adalah kemiskinan,
korupsi, dan hal-hal lain yang mengganggu masalah kepentingan masyarakat dan
kemakmuran bangsa. Bukan malah berselisih dengan pemerintah, apalagi pihak
keamanan.
Tidak semata-mata juga mahasiswa
hanya melakukan aksi turun ke jalan dan berkoar melakukan orasi dalam
menyampaikan cerminan dari kondisi bangsa saat sedang ada masalah. Bisa jadi
itu hanya awal dari sekian langkah yang akan ditempuh mahasiswa untuk
mengakomodir kepentingan rakyat.
Semua warga negara termasuk
mahasiswa berhak untuk berpartisipasi dalam pengawasan, formulasi, serta
implementasi kebijakan pemerintah yang digulirkan. Namun mahasiswa mempunyai
peran yang lebih strategis dalam mengawal kekuasaan agar output kebijakan dapat
berpihak pada masyarakat.
Sekali lagi mahasiswa diharapkan
dapat terjun ke arena politik dalam rangka berpartisipasi dalam pengawasan,
formulasi, serta implementasi kebijakan pemerintah. Demi terwujudnya masyarakat
Indonesia yang sejahtera, makmur dan berkeadilan secara demokratis. Disini
mahasiswa secara individual maupun kelompok, harus berani unjuk gigi dalam
mengajukan gagasan, pikiran, solusi atau interpretasi mengenai apa yang menjadi
kehendak dari mayoritas rakyat demi kepentingan masyarakat dan bangsa.
0 comments:
Post a Comment