Friday, September 9, 2016

Kisah Putri Baginda Rasululloh saw "kelahiran fatimah az-zahra"

KISAH PUTRI BAGINDA RASULULLOH SAW SITI FATIMAH AZ-ZAHRA BINTI MUHAMMAD SAW
“KELAHIRAN SITI FATIMAH AZ-ZAHRA”
                Fatimah binti Muhammad, atau lebih dikenal dengan Fatimah Az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri layaknya seperti bunga) putrid bungsu Nabi Muhammad saw dari perkawinannya dengan Siti Khadijah.
                Siti Fatimah Az-Zahra dilahirkan di Makkah, pada hari Jumat 20 jumadil akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah saw diangkat menjadi Rasul.
Siti Fatimah Az-Zahra r.a tumbuh besar di baawah naungan wahyu ilahi, ditengah kancah pertarungan sengit antara islam dan jahiliyah, dikala sedang beratnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala.
                Kelahiran Fatimah disambut gembira oleh Rasululloh dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra, pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri bungsu dan ibunya adalah ummmul mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya Allah swt menghendaki kelahiran Fatimah yang diberkati tahun ke 5 sebelum Rasul Muhammad saw diangkat menjadi Rasul. Bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasululloh sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah ka’bah diperbaharui.
                Fatimah lebih muda dari Zainab, istri Abil Ash bun Rabi’ dan Ruqqayah, istri Utsman bin Affan, juga dia lebih muda dari Ummu Kultsum. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi saw, sehingga beliau bersabda.
“Fatimah adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya juga menyusahkannku dam apa yang menganggunya juga menggangguku” (Ibnul Abdil Barr Al-Istii’aab)
                Diantara anak wanita Rasululloh saw Fatimah Az-Zahra r.a merupakan wanita paling utama kedudukannya, kemuliaannya itu diperoleh sejak menjelang kelahirannya, yang di damping wanita suci sebagaimana yang diucapkan oleh Khadijah.
“pada waktu kelahiran Fatimah r.a aku meminta bantuan wanita-wanita Quraisy teteanggaku untuk menolong, namun mereka menolak mentah-mentah sambil mengatakan bahwa aku telah mengkhianati mereka dengan mendukung Muhammad. Sejenak aku bingung dan terkejut luar biasa ketika melihat empat orang tinggi besar yang tak kukenal, dengan lingkaran cahaya disekitar, mereka mendekatiku. Ketika mereka mendapati aku dalam kecemasan, salah seorang dari mereka menyapaku: wahai Khodijah! Aku adalah Sarah, ibunda Ishaq dan tiga orang yang menyapaku adalah Maryam ibunda Isa, Asiah putrid Muzahim, dan Ummu Kultsum, saudara (pr ) Musa. Kami semua diperintah Allah swt untuk mengajarkan ilmu keperawatan, kami jika anda bersedia. Sambil mengatakan tersebut, mereka semua duduk disekelilingku dan memberikan pelayanan kebidanan sampai putriku Fatimah r.a lahir.
                Meningkat usia 5 tahun, beliau telah ditinggal ibunya pergi, tidak secara langsung beliau menggantikan tempat ibunya dalam melayani, membantu, dan membela Rasululloh  saw, sehingga beliau mendapat gelar Ummu Abiha (ibu dari ayahnya) dan dalam usia yang masih kanak-kanak, beliau juga telah dihadapkan dalam berbagai macam ujian dan cobaan. Beliau melihat dan menyakdikan perlakuan keji kaum kafir Quraisy kepada ayahnya, sehingga sering kali pipi beliau dibasahi oleh linangan air mata karena melihat penderitaan yang dialami ayahnya.
                Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak hanya merupakan putrid dari Rasululloh , namun juga mampu menjadi salah satu orang kepercayaan ayahnya pada masa belia.
Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar, dan penyayang karena tak dan tidak pernah melihat atau dilihat lelaki yang bukan mahramnya. Rasululloh sering kali menyebutkan nama Fatimah, salah satunya ketika Rasululloh pernah berkata:

“Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia, sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghuni syurga yang paling utama”.

0 comments:

Post a Comment