Monday, September 12, 2016

Keajaiban Salam

Keajaiban Salam
                Barang kali anda belum pernah mencicipi keajaiban salam? Jika demikian, cobalah sekarang juga! Berinteraksilah dengan orang-orang yang anda yakini sebagai muslim, dan mulailah pembiacaraan anda dengan ucapan salam. Tidak peduli pembicaraan tersebut dengan tukang gorengan atau wali kota, tukang becak atau penyai, pemulung atau professor, asalkan sesame muslim, pasti memberikan respon yang baik terhadap ucapan salam.
                Keajaiban ini akan semakin terasa ketika dalam mengucapkannya kita memiliki pemahaman yang mendalam tentang hal ini. Pemahaman yang dimaksud adalah mengetahui dan  memahami apa esensi dari ucapann salam yang  keluar dari lisan kita. Dengan ini keajaiban salam akan dapat anda sarasakan.
                Disamping itu, tahukah anda bahwa ketika seorang musli bertemu dengan muslim lainnya, lalu mengucapkan salam dan berjabat tangan maka dosa keduanya akan berguguran?
Nabi saw bessabda :”tidaklah dari dua orang  muslim yang bertemu lalu bersalaman, kecuali Allah akan mengampuni keduanya sebelum berpisah (kedua tangan mereka lepas)”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dalam hadits lain Nabi bersabda :”apabila dua orang muslim muslim, lalu bersalaman serta memuji Allah, kemudian saling memaafkan, maka Allah ‘Azza wajalla akan mengampuni keduanya”. (HR. bnu sunni)
                Sungguh ajaib efek dari salam ini, ini akan menghapuskan dosa-dosa kita seketika. Siapa yang tidak ingin dosa-dosanya dihapuskan? Setiap manusia pasti menginginkan dosa itu terhapus, apalagi kita yang memiliki banyak dosa kerena alpa, khilaf, ataupun perbuatan maksiat.
                Diampuninya dosa oleh Allah swt adalah salah satu dari keajaiban salam ini. Sehingga tidak ada alas an lagi untuk tidak mengucapkan salam kepada saudara sesama muslim. Rasulullah saw bersabda yang artinya:
“sesungguhnya salam kamu kepada hamba-hamba Allah adalah shadaqah, dan menyingkirkan duri dari jalan adalah shadaqah, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar adalah shadaqah”. (HR. Ahmad)
                Keajaiban berikutnya adalah dengan menyebarkan salam berarti kita menebarkan kedamaian dan keselamatan bagi semua orang yang mendengarnya. Kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan yang dimaksud tentu bukan hanya ucapan tanda adanya aksi nyata. Disinilah urgensi dari salam yang sebenarnya. Sebagaimana perkataan Ibnu Al-Arbi yang berpendapat bahwa orang yang mengucapkan salam berarti memberikan pernyataan kepada orang yang menerimanya bahwa “kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku”.
                Ada sebuah kisah yang sangat menarik dari keajaiban salam, sebuah riwayat dari Al-Hakim, bahwa Al-Qamah bin Haris radiallahu anhu berkata, suatu hari aku datang kepada Rasulullah bersama tujuh orang dari kaumku, kemudian setelah kami memberikan salam untuk Rasulullah, beliau tertarik dan bertanya, “siapakah kamu ini?” kami menjawab, “kami adalah orang yang beriman”.
                Kemudian Rasulullah kembali bertanya, “setiap perkataan ada buktinya, apa bukti keimanan kamu?” jawab kami, “buktinya ada lima belaas perkara. Lima perkara yang engkau perintahka kepada kami, lima perkara yang engkau perintahkan oleh utusanmu kepada kami, dan lima perkara yang sudah terbiasa bagi kami sejak zaman jahiliah untuk selalu melakukannya”.
                Lantas Nabi berkata :”apa lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu?”, mereka menjawab, “kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepada Allah, percaya kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, percaya kepada takdir Allah yang baik aupun yang buruk”.
                Selanjutnya Nabi bertanya lagi :”apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku itu?” jawaban mereka, “kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusanNya, hendaknya kami mendirikan shalat wajib, mengerjakan puasa dibulan Ramadhan, menaikan zakat, dan berhaji apabila mampu”.
                Tanya Nabi selanjutnya :”apakah lima perkara yang telah kamu biasakan sejak zaman jahiliah?” jawab mereka, “bersyukur diwaktu senang, bersabar diwaktu kesusahan, berani diwaktu perang, ridha pada waktu mendapat ujian, dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada  musuh”.
                Mendengar ucapan mereka yang sangat menarik ini, Nabi berkata, “sesungguhnya kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat sangat pandai dalam agama maupun ttacara berbicara, hamper saja kamu serupa dengan para Nabi dengan segala macam yang kamu katakana tadi”.
                Kemudian Nabi melanjutkan sabdanya, “maukah aku tunjukan suatu amalan yang dapat menyempurnakan dari amalan-amalan yang kamu miliki?” maka merekapun dengan serentak menjawabnya, “iya, wahai Rasulullah”.
                Maka beliau bersabda, “janganlah kamu mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan, janganlah amu mendirikan rumah yang tidak akan kamu tempati, janganlah kamu berlomba-lomba dalam sesuatu yang bakal kamu tinggalkan, berusahalah untuk mencari bekal di alam akhirat nanti”.
                Begitulah efek dari salam, sampai Rasulllah terkagum dengan ucapan salam yang kemudian beliau banyak memberikan penjelasan tentang hakikat agama.
                Dengan demikian, tidak mungkin seseorang yang pertama kali mengucapkan salam akan melakukan maker atau keburukan bagi orang lain. Kalaupun ada, berarti ia tidak memahami apa hakikat dari salam yang diucapkan.

Sumber: buku keajaiban salam dari M. Sulaiman Jajuli 

0 comments:

Post a Comment