HIJRAH
Assalamu’alaikum wr.wb, salam
ukhuah islamiyahnya he
Puja
puji selalu tercurah limpahkan kepada Allohu robbul ‘izzati yang telah
menancapkan keimanan yang hakiki dalam hati sanubari. Taklupa solawat beserta
salam selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad saw, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya. Aamiin
Nabi
Musa as bangga dengan tongkatnya, Nabi Sulaiman bangga dengan cincinnya,
Sayyidina Ali bangga dengan Zulfikharnya, dan saya bangga dengan artikel yang
bertemakan “hijrah” , mengapa saya mengambil tema tersebut, sebagaimana
orang-orang berambut pirang mengatakan :”the best thinking is relevant
situation, sekarang tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2015 adalah tahun baru
Hijriah 1437, tahun kemenangan islam, jadi pantaslah saya mengambil tema
tersebut karena sesuai dengan muqtadhol hal dan muqtadhol maqomnya.
Lalu
timbul pertanyaan, apakah hijrah itu? Hijrah dalam arti bahasa adalah
berpindah, perpindah dari suatu tempat ketempat lainnya. Sebagaimana yang telah
di contohkan oleh Baginda Rasululloh saw beserta para sohabatnya , mereka
melakukan hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Namun maksud hijrah disini adalah
hijrah menurut Syara’,sebagaimana yang telah di sabdakan Baginda Rasululloh saw
yang artinya
“berpindah dari larangan Alloh
menuju perintah Alloh swt”
Maka
tak payahlah kita berhijrah dari Indonesia ke Mekkah, berhijrah dari Indonesia
ke Madinah. Lalu akan timbul pertanyaan, bagaimanakah cara kita berhijrah di
zaman sekarang ini?
Raja Abdulloh Bin Abdul Aziz
Assu’udi menegaskan kepada kita bahwa sanya kita harus berhijrah dari 4 gerbang
menuju 4 gerbang lainnya. Inilah yang menjadi garapan kita sekaligus sebagai
cara hijrah di zaman sekarang.
1. Berhijrah dari perpecahan menuju persatuan
Saya sangat
bersedih hati akan nasib umat islam di dunia yang diporakporandakan oleh
politik yahudi la’natulloh ‘alaih. Kita lihat Negara-negara timur Tengah, mulai
dari Afganistam, Libya, Mesir, Syuria, Yaman dan lain sebagainya. Sangat ironis!!
Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam tapi kenapa Manokwari sanggup
mencetuskan sebagai kota inzil. Kenapa ada kabupaten yang di pimpin oleh kafir?
Kenapa ada provinsi yang di pimpin oleh kafir? Kenapa itu semua dapat terjadi?
Itu karena dalam tubuh umat islam krisis persatuan.
Maka dari itu
marilah kita berhijrah dari perpecahan menuju persatuan, ingatlah dahulu
leluhur kita adalah pemegang peradaban dunia. Mereka adalah samudera kejayaan,
mereka menjadi penggalan Ar-rohman. Pada malam hari umat kita adalah umat yang
paling khusuk dalam beribadah, dan pada siang hari umat kita adalah tentara
yang berani dan tak terkalahkan, dahulu umat kita sangat berwibawa dan
disegani, bahkan ¼ dunia pernah kita kuasai. Karena apa? Karena adanya
persatuan. Sebuah kata mutiara mengingatkan saya yang artinya “persatuan adalah
pangkal kesuksesan”
Maka dari itu yo kita selaku umat
islam marilah laa ilaha illalloh muhammadarrosululloh. Alloh
swt pun berfirman dalam surat ali-imron ayat 103 yang artinya “berpegang
teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Alloh”.
2. Berhijrah dari kebodohan menuju ilmu pengetahuan
Karena
kurangnya ilmu, banyak manusia yang bercampur di lumpur-lumpur dosa, banyak
manusia yang berkecimbung di dunia kemaksiatan. Pantaslah nabi bersabda yang
artinya “kebodohan adalah pangkal kesalahan.
Bagaimana kita
ingin berjuang apabila tidak memiliki ilmunya, jangan sampai ada keberanian
tanpa di dasari ilmu. Karena bagaikan lampu tanpa listrik, sampai kapanpun
tidak akan pernah menyala.
Ingatlah
saudara, dahulu leluhur kita telah memberikan kontribusi yang amat besar dalam
bidang ilmu pengetahuan. Kita kenal Ibnu Sina di bidang kedokteran, Ibnu
Batutah di bidang pelayaran, Ibnu Farubi dan Al-Ghozali di bidang pemikiran dan
al-jabar di bidang perhitungan. Namun setelah 200 tahun terakhir, setelah
hancurnya Baitul Hikmah di Bagdag, setelah hancurnya Cordoba di Spanyol, tidak
ada lagi konstribusi umat islam di bidang ilmu pengetahuan. Maka dari itu
marilah kita rebut kembali ilmu-ilmu pengetahuan yang telah dicuri Negara-negara
barat. Marilah kita rampas kembali kejayaan yang pernah di rebut oleh mereka.
3. Berhijrah dari rasa takut menuju keberanian
Percuma banyak
ilmu jika tidak ada keberanian. Lagi-lagi sejarah mengingatkan kepada kita
bahwa kita kenal Kholid bin Walid pedang Alloh, panglima perang yang tak
terkalahkan, kita kenal Sayyidina Hamzah Assadulloh sang singa Alloh, kita
kenal Umar Bin Khotob seorang pemimpin yang tegas, kita kenal Sayyidina Ali bin
Abi Thalib seorang pemuda yang berani. Mereka mengajarkan kepada kita bahwa kita
janganlah menjadi seorang yang penakut, pengecut dan pecundang dalam islam,
tapi rela mati demi tegaknya agama.
4. Berhijrah dari pelit menuju dermawan
Pada situasi
zaman sekarang ini , kita membutuhkan Siti Khodijah-Siti Khodijah modern,
sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa Siti Khodijah adalah srikandi pertama
yang berjuang menghabiskan hartanya demi tegaknya agama. Pantaslah Nabipun
bersabda yang artinya “tidak akan tegak suatu agama kecuali dengan ilmu”.
Maka dari itu
marilah kita berikan sebagian harta di jalan Alloh swt.
Mungkin sekian pemaparan yang
dapat saya sampaikan, mohon maaf ababila ada kesalahan, mudah-mudahan ada
manfaatnya khususnya bagi diri sendiri dan umumnya untuk kita semua, aamiin.
Catatan
Di sunnahkan memperbanyak
puasa pada bulan Muharram. Rasulullah saw bersabda “ puasa yang paling afdhol
setelah Ramadhan adalah bulan Muharram”.
Terutama puasa tanggal 9 (Tasuu’a)
dan 10 (‘Asyura) Muharram. Minimal tanggal 10 saja
“puasa hari ‘Asyura (10
muharram), aku berharap kepada Alloh agar menghapus dosa setahun yang lalu”
Tahun ini 2015, insyaAlloh
bertepatan hari KAMIS dan JUMAT 22 & 23 Oktober 2015.
Semoga Alloh memudahkan.
0 comments:
Post a Comment