Tuesday, April 5, 2016

Sjarah Nabi Muhammad Saw.




Inilah kisah nabi Muhammad saw yang sangat menggemparkan dunia dan dianggap sebagai tokoh yang diluar dugaan akal manusia, karena telah berhasil membawa umat manusia dari kegelapan menuju kepada yang terang. Nabi Muhammad Saw adalah keturunan Bani Hasyim, anak ABdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi anaf bin Qusoy bin Kilab bin Murroh bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Maaad bin Adnan. Adnan adalah leluhur utama bangsa Arab keturunan nabi Ismail as. Nabi Muhammad berasal dari suku Quraisy. Beliau dilahirkan di Makkah 12 Rabiul Awal pada tahun gajah (53 SH) bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M.
Ayahnya adalah pedagang yang menjajakan dagangannya dari makkah ke Syam. Beliau adalah keturunan dari Bani Hasyim yang sejak lama mendapat kepercayaan untuk memegang kunci Kabah yang dimuliakan bangsa Arab sejak zaman nabi Ibrahim. Abdul Muthallib adalah ayah Abdullah yang sangat mencintai lebih dari saudara-saudaranya yang lain. Dalam perjalanan pulang menuju negeri Makkah Abdullah meninggal. Dan akhirnya beliau dikuburkan di Madinah.
Sejak dilahirkan nabi Muhammad telah menjadi Yatim. Aminah ibunya, melahirkan Nabi Muhammad tanpa kehadiran suami yang dicintainya, suaminya meninggal pada saat nabi Muhammad dua bulan berada dalam kandungan. Sebagaimana tradisi di Hijaz, selepas kelahiranya, ibunya menyerahkan susuannya kepada Halimatus Sadiyah dari Bani Saadah.
Sejak kecil tanda-tanda kenabian Muhammad Saw telah ditampakkkan Allah. PAda masa kecilnya, anak Halimatus Sa’diyah sedang bermain dengan Nabi Muhammad di padang pasir. Tiba-tiba saja Nabi Muhammad menghilang, dan anaknya melihat bahwa Nabi Muhammad dibelah dadanya oleh malaikat dan dibersihkan hatinya. Setelah pulang ke rumah diceritakanlah apa yang terjadi kepada nabi muhammad.
Sadarlah Halimatus Sadiyah bahwa ia sedang mengasuh seorang putera yang istimewa. Dan sadarlah ia, mengapa peliharaan kambingnya selama ini berhasil dengan baik, memberikan susu dan tubuhnya gemuk-gemuk. Tentulah, karena Allah memberikannya kenikmatan atas perbuatan baiknya terhadap nabi.
Kemudian setelah 4 tahun lamanya, nabi Muhammad diserahkan kembali kepada ibunya. Pada usia 6 tahun (48 SH), beliau diajak oleh ibunya berziarah ke kubur ayahnya dan berziarah ke keluarganya dari Bani Adiy. Dalam perjalanan pulang, ketika sampai di Abwa sebuah dusun yang berdekatan dengan Madinah, ibunya sakit dan tidak lama kemudian dalam perjalanan itu ibunya meninggal dunia.
Akhirnya, nabi Muhammad saw menjadi yatim piatu di usia yang sangat kecil. Oleh karena itu Abdul Muthallib, kakeknya menjadi pengasuhnya yang setia setelah ditinggalkan oleh orang tuanya. Dalam masa-masa itu beliau menjadi penggembara kambing milik kakeknya. Namun rupanya usia Abdul Muthallib semakin tua dan sudah mendekati ajalnya, Abdul Muthallib wafat pada saat usianya 8 tahun (46 SH), sebelum wafat beliau menyerahkan nabi Muhammad kepada Abu Thalib untuk diasuhnya sebagai anaknya sendiri.

Abu Thalib menjadi pengasuh setia bagi Nabi Muhammad, diajaknya beliau berdagang ke Syam. Dilewatinya perjalanan dagang yang telah dilewati ayahnya, dan menikmati perjalan itu dengan membuktikan cerita-cerita orang yang telah didengarnya. Ditengah perjalanan ia berjumpa dengan seorang Rahib Buhaira yang bernama nastur, melihat tanda-tanda kenabian padanya, bahwa akan datang suatu hari kelak para pedagang dari arah selatan yang akan membawa seorang anak yang akan menjadi Nabi akhir zaman, lalu ia berkata kepada Abu Thalib:”Sesungguhnya anak ini akan memiliki urusan besar”.
Pada masa kecilnya, nabi juga menggembalakan kambing sebagaimana nabi-nabi sebelumnya, untuk menempa dirinya melihat alam yang luas membentang, langit yang terbuka dan alam sekitarnya untuk ia renungkan sejak masa kecilnya.  Bersambung klagi. Jika ada umur panjang Semoga bermanfaat.


0 comments:

Post a Comment